Minggu, 16 September 2012

dia.. dia.. dan dia.

dia. siapa dia? gadis penyendiri yang selalu sendiri. bagiku dia tak sempurna. kesempurnaan jika dia milikku. kapankah hal itu terjadi? aku tak tau kapan.

dia, gadis yang sabar yang selalu bisa melewati hari-hari tanpa beban. tak pernah mengeluh dan meminta belas kasih. dia idaman.

dia tak tampak istimewa. biasa, lugu dan pemalu.

tak banyak yang ingin tau tentangnya. mungkin, cuma diriku yang ingin mengetahuinya.

kulihat, ada yang lebih dari dirinya. dia pintar. tapi, kenapa dia pendiam? aneh. aku ingin tau. ingin tau tentang dirinya. bagiku, dia unik.

aku tak sabar. tak sabar memilikinya. memiliki sepenuh hati.

tak lama, ku kenal dia. namanya nisa. lama ku lihat semakin besar pancaran senyum yang cahaya dari bibir manisnya. oh indah bagiku.

akhirnya, dia milikku. milikku sepenuh hati. dia pilihan hatiku. hati yang ingin di isi.

hari demi hari. rasa ini semakin bertambah. rasa tidak ingin meninggalkannya. aku ingin memilikinya. memiliki seutuhnya. kapankah itu? mungkin aku butuh waktu untung menunggu dan melamarnya.

tahun berganti tahun. tak terasa aku semakin dewasa. dewasa yang menginginkan pendamping hidup.

akhirnya, aku memutuskan untuk melamar nisa. tetapi, aku mendapat kabar. ternyata dia dijodohkan orang tuanya. aku tidak tau perasaanku saat itu seperti apa. rasanya seperti akhir hidup.

dan, kuputuskan untuk melupakannya. tak ingin mengharapkannya lagi dan tak ingin memilikinya.

tak lama, aku menemukan sosok seperti nisa. tetapi, dia bukan nisa.

siapa dia? aku tidak tidak tau.