Senin, 16 Juni 2014

Gemerisik Angin

Kala Sore itu, suatu hembusan datang melewati perantaraan telinga.
dia berkata.

Hei Lelaki Bodoh, Dia cantik rupawa, dia anggun mempesona, dan dia putri di suatu kerajaan.
Tak tertarikkah kau kepadanya, Lelaki Bodoh?

Sore itu, kesadaran kembali.
Sudah berapa lama kah aku terdiam seperti ini?
Sepertinya seminggu.
Tempatku berpijak, mencorong kedalam sedikit.
Kaki-kaki yang biasa kuat, lemas tak berdaya.

Sepertinya aku harus duduk.......

Suara itu kembali datang.. tetapi, ini nyata.

Hei Lelaki, tahukah kau jika dia menyadari kau memandanginya dari pagi?
Ini sudah sore.
Lantas, mau kemana tujuanmu kali ini?
Masih banyak sekawanan wanita asing nan cantik di sekitarmu.
Kau tidak melihat betapa malunya teman sepermainanku ini?

Oh, ternyata baru sehari ini aku berdiri.
Terdiam dan tak tahu apa yang dipandang.
Pantas bola mataku memereh tak karuan.
Bekerja hanya memandang saja seharian ini.

Dan, dan...
Apa yang kupandang?
Wanita itu kah?
Hanya saja, kenapa temannya saja yang bergerutu.
Aku yang memandangpun biasa saja.
Tak menggunakan reaksi.
Tuduh saja mataku jika tak percaya.

Minggu, 01 Juni 2014

Hanya Memandang dari kejauhan

Keindahan terpancar dari kejauhan.
Sesosok makhluk hidup yang resah akan kepastian.
Berdiri disebrang, hanya melihat pamandangan.
Pemandangan yang biasa, tapi tidak untuk satu titik.

Yaitu, Hati.

Banyak yang bilang kau cantik.
Banyak yang bilang kau baik.
Banyak yang bilang kau manis.
Dan, Banyak juga yang bilang kau idealis.

Pesona ini tak tergoyahkan.
Saat kau berdansa dengan gauh biru dan rok coklat itu.
Seakan dunia hanya milikmu.
Kau berdansa, seakan tak ada yang menghiraukan gerakanmu.

Tapi, ada yang beda untuk di siang ini.
Kamu putri untuk siang ini.

Retina ini tak bosan untuk memandang,
Hari cerah dengan gaun yang engkau pakai.
Bertingkah banyak, seakan tak ada yang melihat.
Kamu, melebihi biasanya.

Awan di siang haripun kalah oleh raut mukamu detik ini.
Hembusan angin kencang seperti tidak berperan.
Sekawan manusia yang datang, tak terfikirkan.
Seakan, semua tertembus dan tertuju pada satu tujuan.

Siang itu, aku terkagum dengan keputrianmu.